Scroll ke bawah untuk membaca berita Menu Baca berita dengan sedikit iklan, KriminalKasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 VideoPolres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.24 Februari 2024 | 18.30 WIB Dengarkan artikel Bagikan Gabung Tempo Circle PerbesarKepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta mengungkap jaringan internasional penjualan video pornografi yang libatkan anak-anak di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA Baca berita dengan sedikit iklan, TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor atau Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi dalam penyelidikan kasus video yang melibatkan 8 anak Indonesia yang dijadikan objek pelampiasan seksual jaringan internasional. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi Reza Pahlevi menyatakan dalam pendalaman kasus video porno ini, tim penyidik telah menyita sejumlah alat penyimpanan data storage dan melakukan analisa forensik di Laboratorium Forensik . Baca berita dengan sedikit iklan, Hasilnya diketahui terdapat ribuan CSAM (Child Sexual Abuse material) dengan rincian1.245 image foto dan 3.870 video. "Dari sini, kami melakukan pendalaman, mana video-video yang diproduksi, yang diupload, yang ditransmisikan, yang di dalamnya pemerannya merupakan anak-anak berketurunan Warga Negara Indonesia," kata Reza Pahlevi pada Sabtu 24 Februari 2024. Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, 3 WN Amerika Ditangkap BACA JUGA Reza Pahlevi mengatakan pada saat bersamaan Federal Bureau of Investigation (FBI) Violence Crime Against Children Taskforce (VCACT) atau Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual Anak di Amerika Serikat juga menemukan hardisk yang isinya ribuan CSAM. "Pihak FBI juga menginformasikan telah menangkap 3 orang Warga Negara Amerika di salah satu negara bagian," kata Reza Pahlevi."Hasil analisa Laboratorium Forensik, video-video itu diproduksi di Indonesia, hingga akhirnya kami berhasil mengurai korban dan mendalami apa modus para tersangka," ujar Reza Pahlevi. BACA JUGA Video Porno Diproduksi dengan GawaiTim penyidik Polres Bandara Soekarno-Hatta menyita 5 unit telepon genggam yang dijadikan sebagai alat untuk merekam, mendistribusikan, mengirimkan melalui akun Telegram. Reza Pahlevi mengatakan video-video porno berdurasi 1 hingga 2 menit itu lalu dijual melalui Telegram dengan harga per video 50 hingga 100 US Dollar.Selain dipasarkan di luar negeri, para tersangka juga memperjualbelikan di dalam negeri dengan harga Rp 100 hingga 300 ribu.Wakil Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Polisi Ronald Fredi Christian Sipayung menyatakan tim penyidik melakukan penyelidikan kasus video porno sejak 2023 lalu berdasarkan informasi dari Satuan Tugas Pencegahan Kekerasan Seksual Anak di Amerika Serikat. "Terbongkarnya kasus ini bermula dari informasi Federal Bureau of Investigation (FBI) Violence Crime Against Children Taskforce (VCACT) atau Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual Anak di Amerika kepada Polri melalui Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Roberto GM Pasaribu,"kata Ronald Fredi.Ronald Fredi menyebut VCACT merupakan gugus tugas di bawah FBI berkedudukan di Amerika Serikat yang bertugas melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan seksual.5 Tersangka 8 Korban Anak-anakTim penyidik Polres Bandara Soekarno-Hatta dalam kasus video porno ini telah menetapkan 5 tersangka. "Peran mereka berbeda-beda. Ada yang membuat konten, merekam, menyiapkan fasilitas, kemudian ada peran orang dewasa yang sebagai pelaku dalam video itu," kata Roland Fredi.Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan 8 anak laki-laki di bawah umur menjadi korban dalam peredaran video pornografi jaringan internasional ini. Dalam video yang dijualbelikan melalui akun media sosial Telegram ini mereka menjadi obyek pelampiasan seksual orang dewasa.Pilihan Editor: Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia". Edisi 15 Juni 2025 PODCAST REKOMENDASI TEMPO Podcast TerkaitPodcast Terbaru Baca berita dengan sedikit iklan, Artikel Terbaru Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, Artikel Trending Baca berita dengan sedikit iklan, HukumPerilakuKriminal Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, Baca berita dengan sedikit iklan, Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971Unduh aplikasi TempoIkuti Media Sosial KamiMedia SosialJaringan MediaInformasi© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum, Liputan6.com, Jakarta Kasus video porno yang melibatkan anak di bawah umur masih terus diselidiki oleh Subdit Reskrimsus Polda Metro Jaya. Dalam kasus ini, ibu muda berinsial R (22) telah ditetapkan sebagai tersangka. Aksi pencabulan dilakukan oleh R kepada anak kandungnya sendiri, R (5)., Investigasi BBC terhadap Omegle, sebuah situs obrolan video dan teks langsung, mengungkap adanya sejumlah anak laki-laki praremaja yang memegang alat kelamin mereka di depan orang-orang tak.